FANFICT 2
WHAT IF
Cast: Lee Hyura
: Lee
Donghae Super junior
: Lee Hyukjae
super junior
“What if, it seems like you’re going to love me, because it
seems like you’re going to come to me if I just wait a little. With these anticipations.
I cant leave you”
Setiap siswa diwajibkan mempunyai kegiatan sekolah hari
sabtu diantaranya ada Musik,Taekwondo,English club, Japanesse Manga dan
olahraga. Lee Hyura yeoja yang mempunyai segudang bakat tapi tidak satupun ia
ketahui sedang dihadapi pilihan berat karna
dia satu satunya yang belum memilih kegiatan sekolah hari sabtu padahal
dateline pengumpulan sudah satu minggu yang lalu “ Hyura! Kalau kau tidak
segera mengumpulkan ke saya nilai rapotmu akan merah, cepat pilihh sudahlahhh
apa sajaa, kalau kau mau ambil 2 exkur tunggulah 6 bulan lagi setelah itu kau
mau ikut semua kegiatan juga boleh, sekarang cuma boleh satu” “tapi
seongsaengnim tapi..” “baik saya pilihkan, dari postur tubuhmu yang tinggi dan
kauu sepertinya kuat, kau taekwondo saja, oke arraseoo” guru itu langsung
meninggalkan hyura, “mwooo??? Anii seongsaengnim… aishhh? “sabtu besok kau datang ke gedung taekwondo
sekolah arraseoo?” “adwaaeeeeeeee”
Sabtu~
“AYO CEPAT IKUTI PEMANASANNYA” kata sunbae sunbae taekwondo
yang sedang mengajar junior juniornya gerakan pemanasan, ada 4 sunbae disana 2
laki laki 2 perempuan, mereka sangat galak, lebih galak dari guru taekwondonya
mungkin, kali ini peminat taekwondo sekolah meningkat berkali kali lipat, ada
20 orang tapi taekwondo sekolah memaximalkan hanya 12 orang jadi diadakan
pemilihan saat itu “aku harus tidak keterima disini, aku harus tidak keterima”
HANA! Gerakan satu dicontohkan dan semuanya mengikuti, DULL!! hyura hanya bisa
pasrah tapi anehnya ia merasa ada yang memerhatikan dari samping kanan dan
“Sunbae donghae!” Kata sunbae Seungah memanggilnya keras “apa yang kau
lakukan?” mereka berdua tepat disebelahku sekarang “tidak…” “kau memerhatikan
anak ini? Anak ini jelek ya gerakannya?” “hmmm keliatannya si gak niat”
“aigohh” karena takut hyura berusaha
berkonsenstasi dan mulai bergerak bagus, “haha hei kau, biasa saja tidak usah
tegang” kata seseorang dibelakangku dan menepuk ku keras dan ternyata sunbae
donghae “yap kalian selesaii sekarang, saya sudah menemukan 12 orang yang masuk,
yang pertama..” sunbae eunhyuk menyebutkan, satu persatu nama namanya aku yakin
aku tidak akan keterima:D. “lee hyura” “MWOO??aniyooooo apa yang harus
kulakukann”
Monsterday.. aku
sungguh tidak niat sekolah senin ini…
aku masih memikirkan bagaimana bisa aku masuk taekwondo itu, dan
perempuannya pun hanya aku dan satu orang lagi, sisanya namja yang wajahnya
saja sudah memang berhabitat di persilatan… “hyura!? Kau keterima di taekwondo?
taekwondo serius? Aku kira kau masuk
musikk? Kan kau suka main piano?” tekanan dari orang orang ini membuatku tambah
stress.. seprarah inikah kalau aku ikut taekwondo. “terlanjur…………. Aku akan keluar..” “ehh jangan! seru juga kali
tapi sabar ya kalo kau nanti dipaksa split hahaha” “sudahlah keluar saja kau,
kau itu anak musikk.. tapi biarin saja sih kau mencoba, tahan 6 bulan abis itu
kau bisa masuk musik.. kau akan jadi cewe kuat yang jago main piano, itukan
kerenn” “aku tidak bisa berfikirr” sepertinya mereka tidak niat mendukungku…
Bel istirahat
“hyura! Kau masuk taekwondo?
Aku kira kau juga masuk musikk..” “maaf yuri-_- aku akan ikut 6 bulan lagi tapi
kalau bisa aku keluar sabtu besok” “hyura kau tidak bisa keluar begitu saja
namamu sudah masuk untuk rapot nanti di taekwondo akupun sebenarnya ingin
keluar dari music… tapi tidak bisa” “aigooo kau serius? “ottokaeyooo” “sepertinya sunbae sunbaemu…
emmm ganteng2 kan di taekwondo…?” “mereka galak” “kau pikir di musik tidakk??
Aku tidak bisa main musik apa apa, tapi mereka menargetkanku satu bulan lagi untuk
cukup bisa main alat musik apapunn” “yuri tolonggg” “ehem ehem”aigo itu
mengagetkan. hah? Eunhyuk dan heera sunbaenim “kalian mendengarku?” “mendengar
apa?” kata heera sunbae “sudahlah, hyura sabtu besok jangan lupa datang lebih
awal ya” hyura hanya mengangguk dan pergi bersama yuri.
Eunhyuk pov~
Aku mendengarnya-_- tapi kalo aku bilang nanti dia bisa
dikeluarkan oleh heera. “heera kau dengar tidak pembicaaraan mereka tadi”
“tidak, emang apa?” “tidak tauu juga haha tapi aku penasaran, habis mukannya
langsung berubah begitu” “sudahlahh kita kan sunbaenya masa iya kita terlalu
ingin tau” huhhh syukurlah dia tidak dengar-_-
SABTU~
Sooyoung? Kemaren saya sudah kasih tau kamu untuk kasih tau
hyura datang lebih cepat kan? Kata donghae sunbae dan membuat sooyoung takut “mianhae sunbae aku tidak bertemunya
sama sekali minggu ini” hyura pun datang dengan wajah seperti dikejar kejar
anjing “mianhaeyo sunbaenim tadi macet sekalii terus saya harus ke sekolah dulu
ada tugass” “baiklah cepat ayo”
“annyeong hyura aku sooyoung, kau beruntung sekali sumpah, 1
menit sebelummu itu jonghyun baru saja selesai 15 kali lari keliling lapangan
ini karna dia telat padahal dia lebih dulu datang darimu” kata sooyoung
membisiki hyura.
“donghaeshi? Kenapa kau membiarkan dia? Apa kata yang tadi kau
hukum nanti?” kata heera pada donghae. “dia alasannya masuk akal, kalo yang
laki laki tadi dia bilang dia kesiangan” tapi wajah donghae mulai kebingungan.
“heihh”
“baik semuanya istirahat”.
Hffff akhirnya istirahat juga, kenapa tadi aku bisa berhasil
lolos.. jonghyun dihukum lari lapangan ini 15 kali, aku tidak terbayang kalo
itu aku.-. mungkin akan langsung pingsan-_- kenapa donghae sunbae sangat baik..
. Ohh ada apa ini, mereka mendekatiku:0
“yaa kau tidak mencari makan?” kata heera sunbaenim ramah.
“aniyo sunbae aku sudah cukup minum saja” “kau tinggal dimana?” kata donghae
oppa sinis “tidak jauh dari sekolah.. “ kataku tidak berani menatap wajahnya,
dia tepat disampingku. “kau dari seoul?” “ne” “aku dengar kau bisa main music
dari guru guru, heera juga musik.. kau bisa belajar banyak darinya”kata eunhyuk
sunbae lebih ramah dari sunbae donghae. Tapi donghae sunbae kembali menatapku sinis
“aku tertarik dengan piano” “wuah sama seperti donghae..”
Author pov~
“minggu ini latihan hyura?” kata yuri. “iyalahh aku harus
latihan terus kalo tidak bisa ketinggalan banyakk gerakan” “kau sudah nyaman ya
sepertinya?” “aku selalu ingat kata katamu waktu itu, nikmati saja dulu sampai
6 bulan awal ini kekee~” “baik baik…..” minggu itu seluruh siswa kelas satu dan
kelas dua dipulangkan lebih awal karena seluruh sekolahh akan dipakai acara
kelas 3. Hyura berencana akan jalan jalan bersama yuri tapi tiba tiba“hyura!” membuat
hyura terhentak dan membalikkan badannya “ne?.... ohh donghae sunbaenim
anyyeonghaaseyo” jantung hyura serasa berhenti. “bisa ikut aku sebentar?” yuri
member isyarat dia akan menunggu di pagar sekolah dan membiarkan hyura ikut
dengan donghae. Mereka berjalan arah balik kearah pintu belakang sekolah
“hyura? Saya dengar kau bisa bermain piano?” “tidak juga.. aku hanya sukaa”
“kau tegang sekali? Biasa sajaa.. kalau kau ingin, aku juga bisa bermain piano
sejak kelas 2 sd, ayo latihan bersama” “ohh dengan senang hati oppa, tapi memang
boleh?” “sudahhh, ku tunggu ya besok” “baikk” hyura berjalan menjauh “hyura?
Kau mau kemana?” “pulang sunbae” “bareng saja denganku, hari ini ayahku
memberiku ijin naik mobil hehe kau mau coba naik mobil dengaku tidak?”
Hyura pov~
NAIK MOBIL DENGAN DONGHAE SUNBAENIM?taatatatatapi yuri bagaimanaa.. “tapi teman kuu?” hapeku tibatiba berdering sangat keras “yeoboseyoo hyurashii maaf ya aku sudah pulangg.. ibuku menelfon aku harus cepat pulangg mianhaeyooo” “aishh kau inii.. baik baikk” “sudahlahh ayokk” donghae sunbae menarik tanganku.
NAIK MOBIL DENGAN DONGHAE SUNBAENIM?taatatatatapi yuri bagaimanaa.. “tapi teman kuu?” hapeku tibatiba berdering sangat keras “yeoboseyoo hyurashii maaf ya aku sudah pulangg.. ibuku menelfon aku harus cepat pulangg mianhaeyooo” “aishh kau inii.. baik baikk” “sudahlahh ayokk” donghae sunbae menarik tanganku.
Aigoo kenapa aku degdegan begini-_--. Mobil donghae oppa
sama seperti mobil appa, jadi sangat tidak asing bagiku,tapi kenapa aku sangat
senang begini……. Sampai 5 menit perjalanan donghae oppa tidak berbicara apa
apa.. “oppa? Kau tinggal dimana?” “aku? Sebenarnya rumahku di incheon tapi disini
aku tinggal bersama ayahku di apartemen belakang seoul Olympic stadium tepat
sekali dibelakangnya” “ooo jauh yaa” “yapp..” sekarang aku sudah speechless
lagi, lagipula rumahku sudah dekatt..
“kamsahamnida oppa..” “tenang sajaa tiap hari juga boleh
haha” ada aapa ini…. Aku sangat senangg
Hari itu hyura sendirian dirumah, ia memutuskan untuk jalan
jalan sendiri ke café yang tidak jauh dari rumahnya. Café itu sangat sepi dan
hanya dikunjungi oleh hanya pelanggan tertentu “hai hyura lama tidak kesini”
kata kasir café itu yang sudah kenal lama dengan hyura “hehe… mianhae aku sibuk
sekali” “anyyeonghaseyo” ohh suara itu sangat familiar. HAH? DONGHAE SUNBAE! Apa
yang harus kulakukan,baik staycool hyuraa!!
Ah tapi aku tidak seharusnya begini.. kenapa aku tidak
menyapanya saja..
Donghae pov~
hah? Dia disini juga? Ternyata aku de ja vu.. semalem aku mimpi bertemu dia disuatu tempat…
hah? Dia disini juga? Ternyata aku de ja vu.. semalem aku mimpi bertemu dia disuatu tempat…
author pov~
“ya! Sunbae anyyeonghaseyo” teriak hyura dari kursinya dan berdiri membungkuk..” “anyyeonghaseyo” donghae membalas membungkuk dan berjalan mendekat dan duduk dikursi dihadapan hyura “kau ngapain disini?” kata donghae dingin “kau yang sedang apa disini-_- inikah daerah rumahku..” “aku sering kesini juga sih…” “ohh gitu.. eonnie eonnie memang sunbaeku ini sering kesini” kata hyura ke seorang yeoja di kasir tadi. “iyaaa.. akhir akhir ini dia lebih sering darimu” “tuhkannn…. Dasar kau” donghae mencubit pipi hyura. Hyura semakin merasakan perasaan aneh minumannya pun masih utuh sementara donghae sudah menghabiskan minumannya di 2 menit awal itu. “hyura, kapan kita mau mulai belajar piano, kau mengundur ngundur terus” “yaa aniyoo!,sunbae tidak jelas kapannya” “besok selasa deh selasa.. eh andwae aku mungkin les hari itu… kamis kamis! Aku janji” karena hyura yakin donghae akan membatalkannya lagi ia hanya mengangguk “hfff paling dibatalin lagi..” kata hyura pelan. “berikan aku nomermu…..” “kau maksa sunbae?” “tidak..” “nada suaramu selalu sekeras itu dan kau selalu dingin kah?.” “benarkah? Hiiiiiiiiiiiiii” donghae tersenyum lebar dan membuat hyura speechles lagi sekarang. “cepat mana nomermuu?” ‘benarkah.. dia minta nomerku? Aku tidak yakin.. tapi dia itu sunbae jadi yasudahlah..’ “berikan hapemu..” donghae menjulurkan tangannya dan terlihat semangat memberikan hapenya. “ini sudahh” “gomawooo hehe “aku pergi dulu yaa hehe” kata donghae memelan “hah? Ohhh iya silahkan sunbae” 2 menit setelah donghae pergi hyura pun ikut pergi. Ia berlari sekencang mungkin sampai dirumahnya. Tiba tiba telfon hapenya berdering, “yeoboseyoo?” “hyuraaa ini aku donghae” “hahh? Ohh ne sunbae waeyo?” “tidakk hanya ingin telfon saja hehe” “mwo? Arraseo.. hehehe” “okay aku tutup ya?” “silahkann…” telfon mati tapi masih berada di telinga hyura. “aigoyaaa what happen to me” “tadi itu aku benar benar mengatakan dia sangat dingin kah’-‘ mengapa aku berani sekaliiiiii”
“ya! Sunbae anyyeonghaseyo” teriak hyura dari kursinya dan berdiri membungkuk..” “anyyeonghaseyo” donghae membalas membungkuk dan berjalan mendekat dan duduk dikursi dihadapan hyura “kau ngapain disini?” kata donghae dingin “kau yang sedang apa disini-_- inikah daerah rumahku..” “aku sering kesini juga sih…” “ohh gitu.. eonnie eonnie memang sunbaeku ini sering kesini” kata hyura ke seorang yeoja di kasir tadi. “iyaaa.. akhir akhir ini dia lebih sering darimu” “tuhkannn…. Dasar kau” donghae mencubit pipi hyura. Hyura semakin merasakan perasaan aneh minumannya pun masih utuh sementara donghae sudah menghabiskan minumannya di 2 menit awal itu. “hyura, kapan kita mau mulai belajar piano, kau mengundur ngundur terus” “yaa aniyoo!,sunbae tidak jelas kapannya” “besok selasa deh selasa.. eh andwae aku mungkin les hari itu… kamis kamis! Aku janji” karena hyura yakin donghae akan membatalkannya lagi ia hanya mengangguk “hfff paling dibatalin lagi..” kata hyura pelan. “berikan aku nomermu…..” “kau maksa sunbae?” “tidak..” “nada suaramu selalu sekeras itu dan kau selalu dingin kah?.” “benarkah? Hiiiiiiiiiiiiii” donghae tersenyum lebar dan membuat hyura speechles lagi sekarang. “cepat mana nomermuu?” ‘benarkah.. dia minta nomerku? Aku tidak yakin.. tapi dia itu sunbae jadi yasudahlah..’ “berikan hapemu..” donghae menjulurkan tangannya dan terlihat semangat memberikan hapenya. “ini sudahh” “gomawooo hehe “aku pergi dulu yaa hehe” kata donghae memelan “hah? Ohhh iya silahkan sunbae” 2 menit setelah donghae pergi hyura pun ikut pergi. Ia berlari sekencang mungkin sampai dirumahnya. Tiba tiba telfon hapenya berdering, “yeoboseyoo?” “hyuraaa ini aku donghae” “hahh? Ohh ne sunbae waeyo?” “tidakk hanya ingin telfon saja hehe” “mwo? Arraseo.. hehehe” “okay aku tutup ya?” “silahkann…” telfon mati tapi masih berada di telinga hyura. “aigoyaaa what happen to me” “tadi itu aku benar benar mengatakan dia sangat dingin kah’-‘ mengapa aku berani sekaliiiiii”
THURSDAY
aku sangat semangat sekolah hari ini, donghae sunbae juga
sudah janji main piano hari ini… huff aku hampir telat!.. tapi sepertinya bis
hari ini lain daripada yang lain, biasanya 5 menit sudah sampai ini sudah 10
menit.. mungkin dia lewat depan jadinya lebih jauhh. Aku berusaha sabar dan
menenangkan pikiranku tidak hanya memikirkan donghae sunbae, tibatiba aku
merasa bis ini me rem mendadak dan tubuhku terjedot kursi depanku, dan rem itu
terjadi lagi dan kali ini lebih keras, “aigooo
ada apaaa??” aku berusaha berdiri dan bis ini melaju cepat dan me rem
lebih kencang dan kali ini aku merasa terlempar.
Other side
(donghae pov)
Kemaana anak itu,dia pikir aku bercanda..
“sunbae!” “ada apa?” “hyura kecelakaan…” “jangan bercanda..
kau siapa lagipula?” “aku yurii teman sekelasnya, dia kecelakaan bis tadi pagi
sekarang dia di rumah sakit pingsannn barusan guru guru memberitahuuku!!”
HOSPITAL
Donghae dan yuri berlari sekencang mungkin keruangan hyura,
ternyata sudah ada banyak orang termasuk guru guru sekolah disana, “orang
tuanya sudah dihubungi seongsaengnim?” kata yuri panik.. “sudahh tapi
orangtuanya baru saja berangkat ke singapur dan tidak dapat tiket balik untuk
sekarang..” “tapi kan dia pasti butuh orangtuanya seongsaengnim”. “hei kau
donghae” “joneun? Ne seongsaengnim” “sedang apa kau disini?” “dia temanku
juga.. “ “juniormu itu mengalami patah tulang dan kaki.. setelah keluar dari
rumah sakit jangan paksa dia latihan taekwondo ya?” “ahh jinjja? Ne aku tidak
akan..”
Hyura pov~
Aku mendengar semuanya tapi aku tidak bisa membuka mataku,
ah ada donghae sunbae? aku berusaha
membukamatakuuuu!! “yuri shi?...” sepertinya ada yuri… “ne hyura! Kau sudah
bangunn” tangan kiri dan kaki kananku seperti hancur, aku bisa merasakan mereka
bunyi seperti kayu patah.. akuu tidak boleh menangisss itu ada donghae sunbae… tapi ini sakit sekali. “hyura kau tidak apa apa”
itu suara hyeorin seongsaengnim yang ternyata ada disini juga “tangan kiri dan
kaki kananku tidak bisa digerakkan seongsaengnim.. apakah aku tadi kecelakaan?”
“ne kau kecelakaan hyura.. kaki kanan dan tangan kiri mu patah.. tapi kau tidak
perlu lama lama dirumah sakit, kau boleh pulang besok kau sudah boleh pulang
karena sepertinya kau tidak perlu terapi berjalan karena tulang kakimu hanya
bergeser tidak separah tanganmu, operasi tadi sudah berlangsung..” APAA??? Aaaa
eomaaaa, ah eomma dan appa sedang diluar
negrii aku bagaimana ini, aku sakit? Aku aku hari ini! Harusnya aku main piano
dengan donghae oppa, hah? Aku kecelakaan?. “seongsaengim aku takut…. Aku
sendirian disini, aku sendirian di korea, keluargaku sedang ke luar negri..
sodara sodaraku jauh….” “kau sama aku saja, aku akan menginap disini” suara
donghae sunbae? airmataku berhenti mendadak “kau?” “iya ituu kau tidak sendiri”
yuri mengusap airmataku, hyeorin dan jungsoo seongsaengnim menepuk nepuk
punggung donghae. ‘serius donghae akan menginap disini untukku?’.
Akhirnya aku bisa menggerak gerakan tubuhku perlahan,
walaupun sakitnya masih melebihi kekuatanku, “hei kau… bangunlah” kata suara
itu dari sebelaahku mataku masih terpejam. “hei dasar kau, kenapa kau pake
kecelakaan segaala, kita kan jadi ga jadi main piano” suara donghae sunbae
seperti habis menangis, tapi mana mungkin dia menangisiku.. aku kembali
membaringkan tubuhku dan belum juga membuka mataku karena kepalaku sakit sekali
ketika mencobanya “aigooo… emm sunbae kau menangis ya?” “apa?” wajahnya
sekarang berada tepat di sebelah wajahku “kau menangis yaaaaaa???” sekarang aku
bisa membuka matakui, hah? Benarkah dia menangis? Dia sedang mengusap wajahnya
yang sangat merah dan aku melihat banyak tisu di sekitarku. “tidakkk, tadi
makan kepedesan…” aku tidak mengerti tapi oppa.. im glad you here.
Aku tidak bisa banyak bergerak sampai akhirnya aku tidur dan
tidur terus, tapi sekarang aku memutuskan untuk duduk, dan ternyata ini sudah
pagi lagi, kaki dan tanganku terasa lebih baik walaupun aku tidak bisa sama
sekali menggerakan mereka, kemana donghae sunbae? Ini masih jam 6 masa dia
sudah pulang.-. “heii kenapa kau duduk” suara itu mengagetkanku dan ternyata ia
datang membawa banyak plastik “aku sudah baikan.. kau benar benar menginap
disini semalem?” “yaiyalah, kau itu terus mengigau, seperti orang aneh saja
kalo tidak ada aku kau bisa dikira gila hahah. Melihat dia tertawa sepertinya
aku sudah lupa sakitku. “semalam ayah ibumu menelfon.. aku sudah bilang kau
baik baik saja.. tinggal pemulihan, mereka belum bisa pulang tapi akan terus
berusaha hari ini..” mwo!? Donghae bicara dengan orangtuaku? Aigoooyaa
“baiklah…” “kau jangan cemberut gitu kenapa-_-“ “aku tidak cemberutt’-‘” “ini
makann… “ aku berusaha mengambil makanan yang ada di dalam plastic itu tapi
tibatiba tubuhku benar benar tidak mau bergerak keras dan itu sangat sakitt “aaaaaaaaahh”
aigo sepertinya aku teriak terlalu kencang “hah? Kenapa? haishhh aku lupa kau
tidak boleh banyak bergerak, maafkan aku.. ini inii” donghae sunbae terlihat terlalu
panik dia merangkul tubuhku kencang . “gwaechanna oppa mianhae” donghae
mengambilkan makanan itu dan menyuapi ku pelan pelan, bolehkan aku mengklaim
bahwa ia berbeda dari yang lain?.
Author pov
Siang itu hyura sudah boleh pulang, dia dijemput oleh guru
gurunya dan donghae pun pulang kerumahnya. Hyura berusaha mengatur nafasnya
setelah ia bersusah payah belajar menggunakan tongkat sendiri . “yeoboseyoo
eomma.. kau tidak jadi pulang hari ini?” “mianhaeyo hyura.. kami tidak dapat
tikett dan baru dapat lusa besok.. kau tidak apa apa kann?” “aku kenapa kenapa
kalau eomma tidak pulang pulangL
aku sendirian…” “kau pasti bisa hyura.. donghae kemana?” “memang dia siapa
terus terus disini----__” “tapi kemaren ia bilang ia akan menjagamu sampai kami
pulangg” “yaa diakan lelaki normal.. hehe yasudah aku pasti bisa sendiri sampai
kalian pulang.. byee eomma”
Sudah 1 minggu hyura mulai terbiasa dengan tongkatnya dan
hari ini seharusnya ia latihan taekwondo tapi karena kondisinya ia tidak latihan.
“donghae itu.. apakah ia suka padamu?” “aihh eomma, mana mungkin-_-“ “dia
sangat baik kepadamu… jarang lo seperti itu” “sudahlah eomma, mungkin
menurutnya ia hanya kasihan kepadaku..” handphone hyura berdering dan ternyata
sms dari sooyoung “hyuraaa sepi sekali
tidak ada kau……” “aaa soyoungieee aku
tidak bisa berjalann sama sekalii” “aku kerumahmuu sekarangg!”
“menurutmu kalau donghae seperti itu? Dia kenapa yaa”
“serius kau hyura! Donghae sunbae seperti itu padamu.. itu kelewatan… wuaaa
mungkin dia suka padamu… tapi hyura, kata sunbae sunbae lain yang kebetulan
temanku dulu, donghae memang begitu.. dia memang baik pada semua juniornya
meskipun dia keliatan paling galak..” “ohh iya juga yaa.. lagian aku kenapa
yaaa-_-“ “tapi kalau menurutku.. itu kelewatan hyura… dia baik sekali padamuu”
“memang hanya padaku? Kau tidak pernah sama sekali merasa dibaiki olehnya?”
“sebenarnya aku pernah diantar pulang olehnya.. hanya ituu” “tuhkann..” “kau
cemburu?” “tidaklahhhhhhh oh comeone… aku tidak menyukainyaa” “hyura, tapi
eunhyuk sunbae… dia sepertinya suka padamu dan aku yakin kalo yang ini”
“eunhyuk sunbae?” “tadi ia baru tau kalau kau kecelakaan dari donghae sunbae,
dia langsung marah marah sendiri” “jinjja? Ah tapi mungkin.. mmmm mungkinn” “mungkin apa? Hahaa”
Ternyata sooyoung juga pernah diantar pulang.. aku kira
hanya aku yang pernah diantar dia pulang.. dan rumah sooyoung kan lebih
bertolak belakang dari rumahnya, mungkin ia baik seperti itu sudah biasa…
SCHOOL
“hyuraaaaaa? Kau sudah masuk 3 minggu tanpamu terasa sangat
tidak enakkk ta[I kau termasuk cepat sehat ya!dasar aneh” “ah kau berlebihan
yuri ,paling kau senang tidak ada aku hehe,hei aku mau ceritaa”..
“benarkahh!!” ekspreksi yuri lebih parah dari sooyoung. “dia
menyukaimu!!!!!!” “hei kau dengarkan dulu.. dia juga mengantar sooyoung pulang padahal
rumah dia lebih bertolak belakang dari rumahnya, dan kata sooyoung donghae itu
memang begitu orangnya” “tapi coba kau pikir.. menunggu orang lain ya orang
lain kau itu bukan saudaranya bukan aapa dirumah sakit itu butuh rasa yang
besar, menunggu saudara saja sudah berat apalagi orang lain..” yuri benar juga,
tapi… “hyura kau harus tau, kakak
taekwondo mu juga, eunhyuk lebih kuatir.. mungkin kau harus menemuinya
istirahat nanti”
“hyuraa..anyyeonghseyo” “ohh sunbaenim.. annyeonghaseyo”
ternyata eunhyuk sunbaenim. Aku kira donghae… “kau kenapa masuk? Kau tidak apa apa? Kau
sudah lebih baik kan? Kau ini ada ada saja sihh” wajahnya sangat menunjukkan ia
peduli padaku, tidak seperti donghae sunbae yang sepertinya terpaksa bila dekat
denganku “aku lebih baik sunbae, jongmal kamsahamnida” aku berusaha membungkuk.
Tiba tiba “hei apa yang kalian lakukan” aigo donghaeshi. “kau sudah lebih
baik?” “sudah..” perasaanku campur aduk, aku kesal dengan wajahnya yang sok
baik padahal pasti dia sudah begini juga ke yang lain. “nanti pulanglah
denganku, ku tunggu di lobby” what?? Again?? Donghae jangan membuatku begini…
Other side
Eunhyuk and donghae
“hei donghaeshi, bagaimana ceritanya kau menunggunya dirumah
sakit?” “iyaa orangtuanya sedang diluar negri, keluarga besarnya sepertinya
sibuk.. masa dia harus sendirian?” “oh……” “aku tau kau cemburu haha tapi
kurasa.. dia itu anak yang kuat” “ya dia memang keliatannya kuat” “eunhyuk~ah kalau
kau suka padanya lebih baik kau mengutarakannya cepat” “kenapa?” “tidak
papah..”
“mari kubantu” donghae oppa membantuku naik ke mobilnya, ia
benar benar mengangkat tubuhku dan merapihkan tongkatku. “kenapa kau masuk
sekolah?” “sampai kapan aku dirumah..” “sebentar lagi kan 6 bulan sekolah, kau
jadi pindah exkur?” “sepertinya begitu…” “lebih baik kau tetap di taekwondo”
“kenapaa?” “ada yang kehilangan nanti” apakah yang kehilangan itu kau?...
“siapaa?” “kau tidak tahu? Kalau begitu rahasia… dia akan kehilangan kau sangat
sangat”
Hari ini aku harap donghae sunbae mengajakku pulang lagi,
hari ini ayah tidak bisa jemput begitu juga ibu.. aigoo tapi dia sepertinya
sudah pulangg, aku berjalan lebih cepat dengan tongkatku ke lobby dan dari
kejauhan aku melihat donghae sunbae,eunhyuk sunbae dan satu orang yeoja aku berusaha
mendekati mereka dan membututi donghae oppa, ternyata yeoja itu seungah sunbae.
“hei hyura kau belum pulang” “belom sunbae..” “aku duluan yaa” donghae masuk mobil bersama
seungah sunbae. Aku benar benar kaget seungah sunbae pulang bersamanya, kenapa
aku sedih begini… sudahlah.. Aku berjalan balik ke sekolah.. “hyura? Kau tidak
mau pulang bersamaku?” kata eunhyuk sunbae dengan wajahnya yang sangat
innocent. “serius bolehh?:D” aku menunjukan muka bahagiaku walaupun aku ingin
menangis. “sunbae, rumahmu dimana?”sepertinya aku merasa lebih nyaman daripada
bersama donghae sunbae, tapi eunhyuk sunbae jauh lebih sangat diam sekarang
walaupun wajahnya sangat lucu. “dekat dari rumah donghae, pernah kesana?”
“belum, ngapain aku kerumah donghae sunbae? hehe.” “ohhehe, dekat sekali, malah
beda bebeerapa lantai, aku dan dia di apartemen yang sama” “ohhhh jadi kalian
di apartemen yang samaaa”
Aku masih kepikiran hal tadi, apakah aku cemburu dengan
seungah sunbae... Hyuraa mianhe tadi aku
tidak bisa mengantarmu pulang aku ada acara dengan seungah, kau sudah bersama
eunhyuk kan? Hah? Dongae sunbae? aneh sekali. Yaaa gwaechana.
Aku sangat merindukan gedung taekwondo ini setelah 3 minggu
aku tidak latihan, walaupun aku tidak bisa latihan setidaknya duduk disini saja
sudah damai rasanya. Aku hanya bisa duduk memperhatikan, sekarang aku sudah
tidak menggunakan tongkat dan hanya gips besar membalut tangan dan kakiku yang
patah jadi aku lebih bebas bergerak walaupun tidak banyak. “kita harus tepuk
tangan untuk hyura yang tetap datang walaupun sakit..” kata donghae oppa ketika
mengajar teman temanku, aku sangat malu karena sungguh ini bukan hal yang luar
biasa, aku membungkuk lama dan kembali duduk. “bagaimana keadaanmu?” “lebih
baik..” “kalau butuh apa apa panggil
saja aku ya”
donghae sunbae, mengapa kau begitu berbeda.. wajarkah kalau
aku merasa kau berbeda…. Atau ini hanya perlakuan biasa.. bagaimana kalau
akhirnya aku yang suka padamu.
Satu bulan terakhir.. bulan depan aku sudah boleh pindah
exkur, kalau saja donghae oppa mengutarakan perasaannya lebih cepat aku juga
akan lebih cepat memilih. Hari ini sekolah libur selama 2 minggu, kakiku sudah
terlepas dari gips dan tinggal tanganku yang belumm bisa bergerak sama sekali.
Hari ini sebaiknya aku pergi ke taman atau kemana, aku harus mengajak donghae
oppa.. tapi apa dia mau? Ah sudahlah coba saja dulu, donghae
sunbaenim jalan jalan yuk hehehehee
sms ku untuknya. aku mungkin heran kenapa aku berani begini pada seorang
sunbaenim. Baiklahh… kemana? Oh aku tau
kau harus kerumahku…
“oppa, serius gak ada tujuan lain? Memang tidak papah aku
kerumahmu?” “paling nanti ada eunhyuk, ayahku belum pulang dari amerika”…
“anyyeonghaseyo”.. aku berusaha bersikap sangat sopan hanya
untuk antisipasi diapartemennya, ternyata benar ada eunhyuk sunbae juga disana,
aku duduk disebelahnya dan donghae pergi ke dapur, “kau membuat minuman oppa? Memang
kau bisa?” “airputih siapa yang tidak bisa mengambilnya? Hahahaa” “hei hyura.”
“ahh anyyeong oppa” , “kita lihat hapenya donghae yuk hahaha” ternyata donghae
meninggalkan handphonenya di dekat eunhyuk sunbae, aku dan eunhyuk melihat handphonenya,
kami terus tertawa melihat foto fotonya yang ternyata donghae opppa sangat suka
berselca. Sampai akhirnya eunhyuk membuka inboxnya dan… seungah chagiyaa “seungah sunbaenim?” “haha iyaa dia jadian dengan
seungah, belum lama” APAAA??? Kaki dan tanganku terasa patah kembali, telingaku
seperti ikut teriak mendengarnya, pikiranku tidak sinkron, ini seperti mimpi?
Mana mungkin dia jadian dengan seungah sunbaenim sementara ia menjagaku dengan
baik selama ini.. tidak mungkin… “kau baik baik saja hyura?” aku tidak bisa
menahan tangisku lagi “kakiku sakit oppa.. aku aku lupa pake gips nyaa..”
airmataku membanjiri pipiku dengan cepat “hah? Seriusss?? Donghaeee hyura
kesakitannn!!!” donghae berlari menghampiri kami, aku tidak berani melihat wajahnya
“hyura kau kenapa, yaaa! Yaa hyura!” donghae terus mengusap airmataku tapi aku
tidak bisa berhenti menangis, “tolong aku ingin pulang.. boleh aku pulang
sendiri?” melalui banyak perdebatan akhirnya mereka membiarkanku pulang sendiri
walau mereka bilang mereka akan mengikutiku. Aku sudah tidak bisa berjalan lagi
rasanya.
Donghae oppa, what if
I love you? What if what you’ve done to me is making me loving you so much, I
thought you love me too…..
Aku terus menulis besar besar di diaryku, aku tidak sadar semua
ini hanya kegeeranku saja, setelah 6 bulan aku bertahan di taekwondo karena
donghae oppa… iya karena dia!
Author pov
Siang itu sekolah ramai dengan penerimaan rapot semester,
tidak terasa 6 bulan sudah mereka bersekolah, hyura dan orangtuanya keluar
kelas dengan muka bahagia karena melihat hasil rapot hyura yang cukup
membanggakan tapi dibalik tawa nya hyura menangis, ia mengingat sabtu besok dia
harus berangkat taekwondo lagi melihat lelaki itu lagi, sudah 2 minggu dia
tidak hadir taekwondo dan tak ada satupun sunbae yang menanyainya.
Other side
“Donghaeshi…
menurutmu hyura mengapa tidak masuk lagi?” “aku tidak tau, sudahlah
biarkan saja” “kitakan mau lomba…” “ya eunhyuk~ah bilang saja kau kangenn”
“mungkin begitu-_- tapi aku tahu aku tidak akan pernah bisa mengutarakan
perasaanku, tidak akan pernah” “kenapa?” “dia sepertinya menyukaimu… aku bisa
melihat dari cara dia melihatmu, dank kau juga suka padanya,tapi kau lebih
memilih untuk tidak pernah menjadi miliknya karena kau merasa dia terlalu indah
untuk kaumiliki” “ya!!! Kau ini bicara apa???” “sudahlah donghaeshi… itu semua
kau tulis di buku ini” “yaa!kau dapat diaryku darimanaa! Kau kelewatan”
“hyura kau tidak berangkat taekwondo?” kata eomma. “aku
sudah pindah kegiatan sabtu eomma, akusudah daftar musik” “ohh.. baiklah”.
Untuk pertama kalinya aku berangkat kegiatan hari sabtu bukan lagi kearah
gedung itu, aku ke sekolah untuk ke kelas music, tekadku sudah bulat,aku tidak
akan pernah kesana lagi. Aku memasuki kelas music itu, suasananya sangat
berbeda ,semua anak anak disitu melihatku dingin begitu juga seorang guru yeoja
yang sangat tinggi itu “kau hyura kan? anak taekwondo?” “tidakk… aku sudah
pindah, aku berjanji aku tidak akan mengecewakan seongsaengnim..” aku benci
sekali mendengar aku anak taekwondo, aku terus membungkuk meskipun kakiku masih
sangat sakit “yaa! Kau ini kenapa?” “aniyo,aku hanya… bolehkah aku ikut kelas
ini?” “silahkan hyura..,sebelumnya adakah alat music yang kau kuasai?” “aku
rasa piano…” “baik silahkan..” jariku mulai menyentuh piano itu, aku ingat
donghae oppa pernah ingin bermain piano bersamaku, aku menahan keras tangisku,
aku terus bermain sebisaku walaupun aku tau pikiranku tidak seirama dengan
music ini. “aigoo you play so well.. “ “kamsahamnida” aku membungkuk, dan
berjalan meninggalkan kelas itu, “hei kau mau kemana? Selamat datang di kelas
music lee hyura” aku tersenyum lebar dan mengucap banyak terimakasihh, aku
duduk disebelah yuri yang ternyata juga ada disitu “hyura… senang kau disini
juga akhirnya..” aku hanya tersenyum tapi aku tau mataku berat menahan airmata.
“kenapa kau jadi kesini hyura?,gimana ceritanya.. ada yang tidak beres..?” “dia
tidak seperti itu yuri, aku salah selama ini, harusnya aku tidak membiarkan dia
menolongku sebanyak ini” “maksudnya apaa?” “dia sudah punya pacar..” “benarkah?
Tapi apasalahnya dia menyukaimu?” “sudahlah yuri… biarkan aku menyesal sebentar
dan kembali bahagia lagi”
“hyura!” suara itu.. “ne?” kenapa harus kau lagi. “kau
keluar dari taekwondo?” “ne.. minhae oppa” aku berjalan menjauh, aku menengok
perlahan dan dia masih disitu, kau terlalu menyakitiku oppa,meskipun kebaikanmu
mungkin dalam batas wajar, tapi menurutku kesalahan besarmu adalah kau
membuatku menyukai mu dengan kau samasekali tidak peduli itu.
4moth later
“siaapa itu yang main piano seongsaengnim?” kataku pada
seongsaengnim karena aku mendengar ada yang main piano dari kelas music ketika
aku sedang menuju kesana bersamanya. “aku juga tidak tahu.. siapa ya” ketika
kami masuk kelas music orang itu adalah dia, donghae. “apa yang kau lakukan
donghae?” “ah mianhae seongsaengnim aku hanya bermain piano, ah anyyeonghaseyo
hyura” “kau bermain sangat baik..” kata guruku sambil mendekatinyaa, sepertinya
aku sudah bisa melupakannya.. ketika melihat dia aku sudah tidak sekesal
biasanya,mungkin aku sudah benar benar bisa menjalani semuanya lagi seperti
sebelum mengenal dia. Karena kelas belum dimulai seongsaengnim pergi
meninggalkan kelas dengan hanya aku dan donghae oppa disana, aku duduk di kursi
yang jauh dari piano yang sedang ia mainkan, disini ada piano juga jadi lebih
baik aku memainkannya, “what if you love me too, I know getting closer with you
is just makin pain, but it seems you love me too, I cant leave you as easy as you makin me love you” aku memainkan
lagu itu, lagu itu sangat dalam artinya dengan suasana pikiranku. “hyura..”
“ne…” donghae duduk disebelahku. Rasanya tidak karuan seperti aku pertama kali
bertemunya.. oh tuhan jangan biarkan aku jatuh cinta lebih dalam padanya. “kau
tau tidak, lagu yang kau maini tadi?” “aku tau.. super junior k r y what if
kan?” “iya.. artinya bagus sekali ya?” “iyaa.. kau kenapa disini? Kau tidak
taekwondo?” “kita libur hari ini.. memang kenapa kalau aku ikut kelas music
juga? Kan boleh..” “ah iya..” aku tidak berani menatap matanya yang terus
melihat kearahku, tatapannya terlalu indah dan menyakitkanku. Donghae menatapku
lama dan akhirnya pergi meninggalkan kelas itu, ah oppa.. I miss you so much.
Eomma dan appa keluar negri lagi, sekarang aku benar benar
merasa sendirian didaerah ini, kalau dulu mungkin aku bisa bermain dengan
donghae oppa atau sooyoung, sekaarang semua sudah berubah,inikeputusanku
meskipun kesannya berlebihan tapi ini harus kupilih, aku tidak bisa terus
melihat donghae oppa. tiba tiba hpku bergetar ‘hyura ini aku eunhyuk.. apakah kau dirumah?’ ‘ne.. waeyo oppa?’ ‘aku
berniat mengajakmu makan malam, nanti malam ku tunggu di restoran ddubokki yang
dekat rumahmu itu ya?’ ‘ohh ide baguss.. arraseo..’
“hei oppaa!” kataku kencang saat melihat eunhyuk oppa
didepan restoran yang ia janjikan tadi, ia sangat tampan dengan jaket kulit
hitam dan kaos putih bertulisan abstrak itu, sebenarnya dia ganteng juga. Menu
disitu tidak banyak tapi tempatnya sangat enak untuk relax karena tempatnya
tinggi dan kita serasa makan diatas menara. “apakabar kau? Kau beneran keluar
dari taekwondo ternyata” “aku baik baik saja, hehe mianhae oppa aku rasa aku
lebih baik begini” “aku mengajakmu kesini ingin memberitahumu banyak hal…
pertama aku mau pamit karena aku dan keluargaku akan pindah ke jepang.. entah
kenapa aku cukup senang kita akan pindah kesana karena disana cita citaku
sepertinya akan mudah tercapai hehe..” “jinjja oppa?aihhh aku kehilangan banyak
temanku” “ayolah hyura… aku akan sering
main ke seoul, sangat sering..” entah kenapa aku menangis, karena aku pikir
eunhyuk oppa bisa menjadi teman terbaikku “arraseo oppa…” pelayan tibatiba
makanan datang dan meletakkan makanan di depanku, aku buru buru mengusap
airmata yang membasahi pipiku. “hyurashi..” “ne oppa?” “naneun choae…
jeong…jeongmal saranghaeyo” mwo? Eunhyuk oppa memegang tanganku. “aku tau kau
sangat mencintai donghae, dan aku tidak bisa mengungkapkannya selama ini karena
aku tau kau sangat menyukai sahabat ku itu, aku takut sakit hati maka itu aku
tidak pernah bilang padamu.. aku tau carakau melihat donghae hyura.. dimalam
donghae menginap dirumah sakit itu, kau harus tau aku juga ada disitu.. tapi
aku sudah pulang ketika kau membuka mata.. hyura donghae juga mencintaimu..
tapi dia.. dia bilang kau terlalu indah untuknya hyura” airmataku kembali
mengalir dan terus mengalir,aku tidak tau ini mimpi atau bukan, cepat bangunkan
aku kalau ini mimpi tuhan.. “hyura jangan menangis, kau harus tetap kuat
seperti kau yang aslinya” “oppa.. kau harusnya.. harusnya jangan pergi,harusnya
kau jangan membiarkan aku menyukai donghae oppa, dia menyakitiku, dia tidak
menganggapku seperti yang kau katakan, dia hanya membuatku jatuh cinta padanya,
itu kesalahan besarnya” “iya mungkin dia salah telah membuatmu jatuh cinta
padanya tapi dia tidak mau mengerti itu, tapi dia sangat mencintaimu hyura..
you have to know that, kita berdua mencintaimu dengan cara kami masing masing,
aku memutuskan untuk tidak akan pernah mengungkapkannya karena.. karena aku
juga salah hyura” eunhyuk oppa menangis dan airmatanya jatuh ditanganku yang
ada digenggamannya. “aku salah, aku terlalu takut menerima keadaan, tapi
sudahlah, sekarang semuanya sudah harus kembali seperti semula..” “gomawo oppa…
“ aku memeluknya, di terus menangis di pelukanku, aku tau ini terakhir aku bisa
memeluknya, harusnya dia mengatakan perasaannya sejak dulu… kan mungkin aku
bisa juga suka padanya dan tidak suka pada donghae oppa. aku melepaskan
pelukanku, dan eunhyuk oppa kembali memelukku dan mengusap airmataku, “maaf
hyura aku telah mencintaimu dan baru bilang sekarang, aku rasa aku harus pergi
sekarang, aku tidak bisa melihatmu menangis terlalu lama.. selamat tinggal lee
hyura, terimakasih telah ikut taekwondo hehe, terimakasih segalanya” “oppa..
kajima…” “katakanlah kau menyukainya pada donghae secepatnya hyura..” eunhyuk
oppa pun menuruni tangga restoran itu dan meninggalkanku bersama makanan yang
kita pesan tadi yang masih utuh, ini semua benar benar seperti mimpi, aku harap
ini mimpi.
Somethime someone we
love is better have to leave our life because love is not always makin us
happy, love also pain for us... the feeling is the most worse.
Besok gladi resik show pertamaku bermain piano bersaama
orchestra grup musikku, kita akan tampil diacara ulang tahun sekolah besok,
aihhh sampai detik ini aku masih sangat tegang akan acara besok. Entah kenapa
aku teringat saat saat awal masuk taekwondo, aku sangat tegang tapi karena
tegang itu aku jadi keterima.. aku rindu semuanya. “hyuraaaaa” suara seorang
perempuan memanggilku, dia mendekatiku dan aku masih belum mengenalinya dan
setelah dia berada didepanku “sooyoungiee??? Aigoyaaaaa kau kemana saajaaaaa”
“aaahhh kau jahattt kau keluar taekwondo tidak bilang bilang padaku… kau
jahatt” “maafkan aku sooyoung…. Semuanya yang aku ceritakan padamu membuatku
begini…” “ahhh hyura….Kau pasti bisa” “aaa saranghaeyo sooyoungiee hehe” “aaa
nadooo.. fighting! Hyura” aku tau aku telah kehilangan sebagian dari
kebiasaanku yaitu berada di tengah orang
orang yang menyayangiku.. aku siap menerima semuanya.. fighting!.
D-day
Setelah sekian lama aku berharap aku bisa bermain piano
ditonton banyak orang, akhirnya semuanya tercapai.. semudah inikah aku bisa
begini? Sepertinya ini belum apa apa..
Wajah wajah penonton itu seperti tegang,sama seperti yang ku
alami sekarang, karena aku fokus pada pianoku aku hanya bisa memandang sedikit
penonton yang ada didepan.. “donghae sunbae? Benarkah itu” pandanganku semakin
fokus ke piano dan akhirnya aku dapat menyelesaikannya. Sekarang aku
membungkung dan benar benar melihat seluruh penonton itu bertepuk tangan dan
beberapa dari mereka memberikanku standing applausse, dan seseorang tersenyum
sangat lebar tidak jauh didepanku itu donghe sunbae? Laki laki yang membuatku
menghambat mimpiku, harusnya aku bisa mendapat standing applausse dari seluruh
penonton tapi karena dia aku harus stay di taekwondo dalam waktu cukup lama,
tapi… dia membuat hidupku lebih berwarna sekarang karena dia aku belajar untuk
tidak berdiam di ketidak nyamanan.
“hyura chukae…” “gomawo seongsaengnim… ini berkat kau..”…
seongsaengnim memelukku erat. Setelah menghampiri orang tuaku yang ternyata
bagian dari yang tadi memberikanku standing applausse aku melihat donghae
sunbae lagi dan dia berjalan keluar gedung, aku tidak mungkin mengejarnya
meskipun aku sangat ingin bilang terimakasih telah menonton. Aku memutuskan
untuk pulang terakhir dan aku sekarang sendirian di gedung theater ini, hanya aku
dan piano yang indah ini.. “gomawo..
Karenamu waktu itu aku pertama kali jatuh cinta pada seseorang, yap aku pertama
kali suka sama donghae sunbae waktu dia mengatakan akan bermain piano bersamaku
walau belom sempat sampai pada akhirnya aku tidak mungkin bertemu dia lagi.
“hyura?”… itu? Suara donghae? Dan itu benar benar dia menyentuh pundakku dan
tepat berada didepanku sekarang?. “hei?” “apa yang kau lakukan disini?..”
“entahlah..” wajahnya tepat didepan wajahku karena kau menggunakan heels,
tinggiku sangat sama dengannya saat ini, wajahnya masih sama.. dan
jantungku…rasanya… “gomawo.. tadi telah datang..” “gwaechannaa.. aku tidak tau
kau sebagus itu?” “benarkah?.. gomawo..” “mau lihat aku main piano?”
“sepertinya tidak..hehe” “ayolah..” dia memainkan piano dengan lagu yang sama
dengan lagu yang tadi aku bawakan, “oooo kau ini pianis apa taekwondo oppa?”
“dua duanya.. hahaha” dia bermain sangat
bagus, dia mendapatkan perasaan dan harmoni yang pas, dia benar benar hebat.
“bagaimanaa?” “mmm bagus.. tapi aku lebih bagus hehehe” “dasar kau..” suasana
sangat hangat meskipun masa lalu waktu itu masih mengganggu pikiranku, “kau
cantik sekali?” hyura, jangan tertipu.. “gomawo, oppa aku rasa aku harus
pulang, ini sudah sore aku harus sekolah besok, kau juga kan?” “kau benar”
“selamat tinggal oppa” aku berjalan meninggalkannya.. tapi tiba dia berdiri dan
menarik tanganku. “hyura? Gomawo.. telah membuatku sadar kalau harusnya waktu
itu aku tidak pernah memberikan perasaan ini padamu.. gomawo selama ini kau mau
jadi temanku dan telah ikut taekwondo,harusnya kau tidak usah masuk taekwondo
karena bakatmu ada disini. Mianhae, kalau selama ini akubanyak salah padamu,
sebentar lagi aku akan ujian dan lulus, aku tidak akan mengganggumu lagi..” dia
berjalan membelakangiku “oppa… gomawo, for this feeling I feel.. it was
amazing”
6 month later
“hyurashii!!! Baca ini… lihatt…” “apa ituu-_--“ “ini e-mail
dari donghae oppa, ayo bacaa dia bilang ini untukmu..”
‘dear hyura
Apa kabar hyura? Aku keterima di stanford hyura.. aku harap
kau akan menyusulku disini.. hyura aku ingin bercerita sesuatu padamu.. tapi
kau jangan sedih ya. Keke~
Waktu itu aku sangat sebal padamu, di hari pertama kali kau
audisi taekwondo, karena eunhyuk memaksaku untuk menerimamu, dia sangat
tertarik padamu hyura dia bilang kau sangat cantik.. iya kau memang cantik tapi
harusnya sportif kan hehe. Semakin lama kau datang taekwondo aku tau
perkembanganku meningkat tapi aku merasakan ada yang aneh hyura, sepertinya aku
mulai menyukaimu.. tapi disisi lain eunhyuk juga menyukaimu.. kita memutuskan
untuk bersaing secara sehat dan semua itu berantakan ketika, ketika tiba tiba
aku memutuskan untuk membuatmu menyukaiku juga, aku ingin menunjukkan pada
eunhyuk kalau kau menyukaiku, karena menurutku waktu itu.. kau menyukaiku hyura…
tapi entah kenapa aku merasa aku salah, semenjak seungah bilang dia menyukaiku
aku memutuskan untuk menjadikannya yeojachinguku tapi aku tau aku hanya suka
padamu, eunhyuk sangat marah padaku dan kami bertengkar cukup lama saat itu,
dia bilang aku ini lelaki macam apa yang telah membuatmu jatuh cinta kepadaku
tapi aku malah meninggalkanmu semudah itu, lalu aku mengelakknya dan bilang
hyura itu tidak suka padaku.. karena iya kan? Mana buktinya.. lalu eunhyuk
bilang “aku bisa melihatnya dari matanya ketika memandangmu donghae…” aku
menangis saat itu, dan aku merasa benarkah hyura menyukaiku? Tapi aku telah
belajar mencintai seungah.. eunhyuk pun memaafkanku dan dia pergi semudah itu
ke jepang… hfff ottokae? Haruskah aku menembak mu hyuraa saat itu? Aku lihat..
kau ini sangat menakjubkan ketika kau berhasil main piano dengan indah dan kau
semakin hebat setiap harinya. Aku sekarang masih menjadi namjachingu seungah:D
apakah aku hebat hyura?kekee, tapi aku ingin bertanya apakah benar kau waktu
itu menyukaiku?.. aku tidak percaya sama sekali keke.. aku merindukanmu.. eh
iyaa kalau kau benar menyukaiku? Bagaimana bisa? Hahaa… eh iya hyura.. aku akan
menemuimu ketika kau lulus nanti.. kau harus cantik ya nanti? Supaya aku
menyukaimu lagi kekee… have a nice day.. don’t forget to reply thisss
arraseeoo??
Ah yuri-_- harusnya kau tidak usah menunjukkanku ini,
donghae oppa aneh sekali, geer sekali dia aku benar benar menyukainya… “ahaha
tapi benar kan?” molla… aku lupa rasanya waktu itu… setauku itu indah,tapi aku
lupa aku suka atau tidak padanyaa.. hehe. “sudahlah.. pikirkan hal hal yang
lebih penting mulai sekarang arrachii?” “arraseoo! Fighting!”…..
‘donghae oppa… benar aku dulu menyukaimu.. dan amat
sangatt.. aku kecewa kau bersikap seperti itu,tapi sudahlah itu masa lalu..
tidak tidak aku tidak mau menemuimu haha, aku akan menemuimu nanti kalau aku
sudah menikah:p..’
My reflection was in the
window of the train I boarded in the new town.
My eyes seemed uneasy.
You taught me not to forget my true self
I wonder if you’re even shining now
My eyes seemed uneasy.
You taught me not to forget my true self
I wonder if you’re even shining now
One mistake, got a one regret
“No one’s perfect”
Even if I tried saying that,
Whatever I do, the wounds can’t heal
Even tough I wanted
to believe that smile was just for me, it probably isn’t right? But still..just
maybe. What IF I met you first, no, if I didn’t know you these thought are
useless.
0 komentar:
Posting Komentar